Tuesday, January 16, 2018

TERAPI KEMUNAFIKAN





ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasul SAW bersabda :
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ اِذَاحَدَثَ كَذَبَ وَاِذَا وَعَدَ اَحْلَفَ وَاِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, yaitu jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia ingkar dan jika dipercaya ia berkhianat. [HR Bukhari]

Catatan Alvers

Pernahkah anda ditipu orang? atau mendengar saudara anda tertipu? Atau bahkan anda ditipu saudara sendiri? Jika demikian maka janganlah menganggap heran terjadinya penipuan karena penipu itu selalu tampil meyakinkan. Ucapannya mengagumkan bahkan berpenampilan mengesankan. Orang yang menipu tidak lain karena sosoknya merupakan orang yang munafik dengan tiga ciri di atas, berbicara dengan meyakinkan tapi faktanya ia berbohong, berjanji namun ia mengingkarinya dan setelah dipercaya ia malah mengkhianati kepercayaan yang telah diberikan.

Jangankan anda atau orang lain bisa terpedaya dengan penampilan sang penipu, Rasul SAW saja pernah dikelabui oleh sang penipu yang bernama al-Akhnas bin Syariq ats-Tsaqafi. Tuturkata yang lembut dan manis serta sumpahnya yang meyakinkan bahwa ia iman kepada Nabi dan mencintai beliau membuat Rasul memberikan posisi dekat dalam majelis beliau. Melihat penipuan ini terjadi, Allah swt tidak tinggal diam. Allah swt memberitahukan hal yang sesungguhnya yang bertolak belakang dengan ucapannya [Tafsir Jalalain]. Allah swt Berfirman :
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُعْجِبُكَ قَوْلُهُ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيُشْهِدُ اللَّهَ عَلَى مَا فِي قَلْبِهِ وَهُوَ أَلَدُّ الْخِصَامِ
“Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan iapun mempersaksikan kepada Allah (dengan bersumpah atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah musuh yang paling keras. [QS Al-Baqarah: 204]


al-Akhnas adalah orang yang memiliki ucapan yang manis dan penampilan yang baik namun hatinya jelek. al-Akhnas sebenarnya adalah gelar, nama aslinya adalah ubay. al-Akhnas artinya orang yang bersembunyi. Dijuluki demikian karena sewaktu perang badar ia bersama 300 orang dari kalangan bani zuhrah bersembunyi dengan harapan jika pasukan islam menang maka mereka bisa kembali dengan selamat dan apabila kaum muslimin kalah maka kaum kafir tidak akan menggangu mereka. [Tafsir Ibnu Katsir]

Allah swt menceritakan penampilan fisik Orang munafik dalam firman-Nya :
وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ وَإِنْ يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ
Dan apabila engkau melihat mereka, tubuh mereka mengagumkanmu (tampan). Dan jika mereka berkata, maka engkau mendengarkan tutur katanya (yang fasih). [QS Al-Munafiqun: 4]

Orang munafik dan penipu memang tidak identik, namun ada beberapa sisi kesamaan. Dalam kamus disebutkan bahwa penipu adalah orang yang melakukan perbuatan atau perkataan yang tidak jujur (bohong, palsu, dan sebagainya) dengan maksud untuk menyesatkan, mengakali, atau mencari untung; [KBBI]

Penipuan yang dilakukan oleh orang munafik tidak melulu urusan materi atau uang namun lebih luas dari itu. Seorang munafik menipu orang-orang di sekitarnya dengan menampakkan kebaikannya untuk menyimpan kebusukan hatinya. Salah satu contohnya adalah urusan shalat. Meskipun shalat merupakan pekerjaan berat bagi orang munafik karena ia melakukannya dengan malas dan berat hati, namun ia terpaksa melakukannya di masjid agar ia dikenal sebagai orang yang shalih. Inilah kenapa shalat ‘Isya dan shalat Shubuh Shalat menjadi shalat yang paling berat bagi mereka. Rasul SAW bersabda :
 لَيْسَ صَلاَةٌ أثْقَلَ عَلَى المُنَافِقِينَ مِنْ صَلاَةِ الفَجْرِ وَالعِشَاءِ
Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Shubuh dan shalat ‘Isya’. [HR Bukhari]

Hal ini dikarenakan shalat ‘Isya adalah waktu di mana orang-orang bersitirahat, sedangkan waktu Shubuh adalah waktu nikmatnya tidur. [Fathul Bari] Di sisi lain, Orang munafik itu riya’ dan sum’ah (ingin dilihat dan didengar orang lain). Dahulu kala, shalat Shubuh dan shalat ‘Isya’ dilakukan dalam keadaan gelap sehingga jikalau mereka tidak hadir maka mereka tidak diketahui orang lain. Namun untuk shalat lainnya, yaitu shalat Zhuhur, ‘Ashar dan Maghrib, mereka terpaksa hadir karena orang lain melihat mereka [Aunul Ma’bud].

Memahami akan beratnya shalat subuh bagi orang munafik maka Rasul SAW memberi perhatian terhadap jamaah shalat subuh dengan mengabsen para jamaah. Ubay Bin Ka’b berkata :
صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا الصُّبْحَ فَقَالَ أَشَاهِدٌ فُلَانٌ قَالُوا لَا قَالَ أَشَاهِدٌ فُلَانٌ قَالُوا لَا
Suatu hari, Rasul SAW shalat subuh bersama kami dengan menjadi imam. Lalu (setelah shalat) Rasul SAW bertanya “Apakah si Fulan hadir?” Para sahabat menjawab “tidak”.  Rasul SAW bertanya lagi “Apakah si Fulan (lain) hadir?” Para sahabat menjawab “tidak”. [HR Abu Daud] Lalu Rasul SAW meneruskan dengan sabdanya yang  semisal hadits sebelumnya.

Kalau di zaman Nabi saja sudah ada penipu, maka bagaimana dengan zaman now? Penipuan sudah semestinya bertambah banyak namun ciri-ciri fisiknya mungkin tetap sama sebagaimana dalam QS Al-Munafiqun:4 di atas yaitu berpenampilan bagus dan perkataannya fasih.

Ada sebuah terapi yang diajarkan oleh Rasul SAW agar seseorang terhindar dari kemunafikan. Beliau bersabda :
مَنْ صَلَّى لِلَّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا فِى جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيرَةَ الأُولَى كُتِبَتْ لَهُ بَرَاءَتَانِ بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ وَبَرَاءَةٌ مِنَ النِّفَاقِ
“Siapa yang melaksanakan shalat karena Allah selama empat puluh hari secara berjamaah, ia tidak luput dari takbiratul ihram bersama imam, maka ia akan dicatat terbebas dari dua hal yaitu terbebas dari siksa neraka dan terbebas dari kemunafikan.” [HR Tirmidzi]

Maka ada baiknya saya pikir kalau calon kepala daerah dll disamping menjalani fit and proper test juga di karantina untuk melakukan shalat berjamaah 40 hari sehingga kita mendapat para kandidat dan selanjutnya para pemimpin yang lebih berkwalitas. Wallahu A’lam. Semoga Allah Al-Bari menjauhkan kita dari perilaku munafik dan menjauhkan kita dari tipuan dan makar mereka.

Salam Satu Hadith,
DR.H.Fathul Bari Bin Badruddin
Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jawa Timur Indonesia
Http://annur2.net

0 komentar:

Post a Comment