Tuesday, April 11, 2023

AIR AJAIB

 

ONE DAY ONE HADITH

 

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah RA, Rasul SAW bersabda :

مَاءُ زَمْزَمَ لمِاَ شُرِبَ لَهُ

Air zam-zam itu tergantung niat orang yang meminumnya. [HR Al-Hakim]

 

Catatan Alvers

 

Air zam-zam bukanlah air biasa. Air zam-zam adalah air terbaik di muka bumi. Baginda Nabi SAW bersabda :

خَيْرُ مَاءٍ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ مَاءُ زَمْزَمَ فِيْهِ طَعَامٌ مِنَ الطُعْمِ وَشِفَاءٌ مِنَ السَّقَمِ

"Sebaik-baik air di muka bumi adalah air zamzam. Air tersebut mengandung makanan yang mengenyangkan dan obat dari segala penyakit." [HR Thabrani].

 

Bahkan Air zam-zam lebih baik dari air telaga kautsar. Imam Tajuddin As-Subky berkata:

وَأَفْضَلُ الْمِيَاهِ مَاءٌ قَدْ نَبَعْ :: مِنْ بَيْنِ أَصَابِعِ النَّبِيِّ الْمُتَّبَعْ

يَلِيْهِ مَاءُ زَمْزَمَ فَالْكَوْثَرِ :: فَنِيْلُ مِصْرَ ثُمَّ بَاقِي الْأَنْهُرِ

Air terbaik adalah air yang terpancar dari jari jemari Nabi SAW, lalu air zam-zam, kemudian air dari telaga kautsar, lalu air dari sungai nil mesir dan kemudian air dari sungai-sungai yang lainnya. [Ianatut Thalibin]

 

Sebagai air terbaik, Air zam-zam memiliki khasiat yang luar biasa sebagaimana disabdakan dalam hadits di atas “Air zam-zam itu tergantung niat orang yang meminumnya”. [HR Al-Hakim]

 

Didalam lanjutan hadits tersebut, Rasul SAW menjelaskan :

فَإِنْ شَرِبْتَهُ تَسْتَشْفِي بِهِ شَفَاكَ اللهُ ، وَإِنْ شَرِبْتَهُ مُسْتَعِيْذًا عَاذَكَ اللهُ ، وَإِنْ شَرِبْتَهُ لِيَقْطَعَ ظَمْأَكَ قَطَعَهُ

Jika engkau meminumnya agar supaya disembuhkan maka Allah akan menyembuhkan, Jika engkau meminumnya agar supaya meminta perlindungan maka Allah akan melindungimu, engkau meminumnya untuk supaya melegakan dahagamu maka Allah akan melegakan dahagamu. [HR Al-Hakim]

 

Lebih lanjut As-Syaukani menjelaskan :

فِيهِ دَلِيلٌ عَلَى أَنَّ مَاءَ زَمْزَمَ يَنْفَعُ الشَّارِبَ لِأَيِّ أَمْرٍ شَرِبَهُ لِأَجْلِهِ سَوَاءٌ كَانَ مِنْ أُمُورِ الدُّنْيَا أَوْ الْآخِرَةِ ؛ لِأَنَّ مَا فِي قَوْلِهِ : لِمَا شُرِبَ لَهُ مِنْ صِيَغِ الْعُمُومِ

Hadits tersebut menunjukkan bahwa air zam-zam akan mendatangkan manfaat kepada seseorang sesuai dengan tujuan meminumnya, baik urusan dunia maupun urusan akhirat karena kata “Ma” (sesuatu) pada hadits “Lima Syuriba Lahu” itu bermakna umum. [Naylul Awthar]

 

Al-Hakim At-tirmidzi berkata : Orang yang meminum air zam-zam jika ia meminumnya agar kenyang maka Allah akan menjadikannya kenyang. jika ia meminumnya untuk mencari kesegaran maka Allah akan menjadikan badannya segar. jika ia meminumnya agar sembuh dari penyakitnya maka Allah akan menyembuhkannya. jika ia meminumnya supaya akhlak jeleknya (menjadi bagus) maka Allah akan membaguskan akhlaknya. jika ia meminumnya karena hatinya yang sempit maka Allah akan melapangkannya. jika ia meminumnya karena hatinya yang gelap maka Allah akan menjadikan hatinya terang. jika ia meminumnya supaya kaya hatinya maka Allah akan menjadikannya kaya. jika ia meminumnya karena ada satu hajat maka Allah akan memenuhi hajatnya. jika ia meminumnya karena ada satu perkara yang menimpanya maka Allah akan mencukupinya. jika ia meminumnya karena sempit hidupnya maka Allah akan melapangkannya. jika ia meminumnya karena menginginkan pertolongan maka Allah akan menolongnya.

وَبِأَيَّةِ نِيَّةٍ شَرِبَهَا مِنْ أَبْوَابِ الْخَيْرِ وَالصَّلَاحِ وَفَّى اللهُ لَهُ بِذَلِكَ؛ لِأنَّهُ اسْتَغَاثَ بِمَا أَظْهَرَهُ اللهُ تَعَالَى مِنْ جَنَّتِهِ غِيَاثاً

Dan dengan niat baik apa saja ketika seseorang meminum air zam-zam maka Allah akan memberikannya karena ia telah meminta pertolongan kepada Allah dengan sarana benda surgawi yang ditampakkan-Nya. [Nawadirul Ushul Fi Ahaditsir Rasul]

 

Diriwayatkan dari suwayd bin sa’id bahwasannya Ibnul mubarak mendatangi sumur zam-zam kemudian ia mengisi bejana dengan air zam-zam hingga penuh lalu ia menghadap kiblat dan berkata “Ya Allah, sesungguhnya Ibnu Abil Mawali meriwayatkan dari ibnul munkadir dari jabir RA bahwa Nabi SAW bersabda : Air zam-zam itu tergantung niat orang yang meminumnya.

وَهُوَ ذَا أَشْرَبُ هَذَا لِعَطَشِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ

“Maka inilah, Aku meminumnya agar aku tidak kehausan di hari kiamat”.

Kemudian iapun meminumnya. [Syu’abul Iman]

 

Ibnu Khuzaimah adalah ulama yang dijuluki sebagai Al-Hujjah, Al-Faqih, Syaikhul Islam, Imamul A’immah, Ahli hadits dan fiqih hingga dikatakan:

صَارَ يُضْرَبُ بِهِ الْمَثَلُ فِي سَعَةِ الْعِلْمِ وَالْاِتْقَانِ

Ia dibuat peribahasa dalam keluasan ilmu dan kesempurnaan.

 

Abu Bakar Muhammad bin Ja’far pernah mendengar bahwa ibnu khuzaimah satu ketika ia ditanya dari mana ia mendapatkan ilmu (nya yang luas) ? Maka ia menjawab : Nabi SAW bersabda : Air zam-zam itu tergantung niat orang yang meminumnya.

وَإِنِّي لَمَّا شَرِبْتُ مَاءَ زَمْزَمَ سَأَلْتُ اللهَ عِلْماً نَافِعاً

Maka ketika meminum air zam-zam aku meminta kepada Allah agar diberikan ilmu yang bermanfaat. [Siyar A’lamin Nubala’]

 

Imam Ahmad Ad-Dinawary berkata : Ketika kami bersama Imam Sufyan Ibnu Uyainah (107 H - 197 H) maka ada seorang lelaki yang datang dan berkata : Wahai Aba Muhammad, Apakah hadits yang engkau riwayatkan mengenai air zam-zam itu derajatnya shahih? Beliau menjawab : iya. Lalu orang itu berkata:

فَإِنِّي شَرِبْتُهُ الْآنَ لِتُحَدِّثْنِي مِائَةَ حَدِيثٍ

“Sungguh aku meminum air zam-zam sekarang dengan tujuan agar engkau menyampaikan kepadaku 100 hadits”.

Beliau berkata : “Duduklah”. Lalu ibnu uyainah menyampaikan kepadanya 100 hadits sebagaimana yang diminta. [Al-Mujalasah wa jawahirul Ilm]

 

Adapun doa yang familier kita baca ketika minum zam-zam itu adalah doa dari Ibnu Abbas RA. Mujahid berkata: Ibnu Abbas RA ketika meminum air zam-zam ia berdoa :

اللهم أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَشِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءٍ

“Ya Allah aku memohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizqi yang luas, dan kesembuhan dari segala macam penyakit“. [Al-Mustadrak Alas Shahihayn]

 

Karena bukan air biasa maka ada tatacara khusus ketika hendak meminum air zam-zam. Dikisahkan bahwa ada seorang laki-laki datang kepada Ibnu Abbas lalu Ibnu Abbas bertanya : kamu barusan dari mana? Ia menjawab : aku habis minum air zam-zam. Ibnu Abbas berkata : Sudahkah kamu meminumnya dengan cara yang semestinya? Ia menjawab : bagaimana caranya?. Ibnu Abbas berkata : Jika kau hendak meminum air zam-zam maka menghadaplah ke kiblat, bacalah basmalah, (di sela-sela minum) bernafaslah sebanyak tiga kali lalu minumlah dengan tadlallu’ (banyak) dan setelah selesai bacalah hamdalah karena Rasul SAW bersabda :

آيَةُ مَا بَيْنَنَا وَبَيْنَ الْمُنَافِقِينَ أَنَّهُمْ لَا يَتَضَلَّعُونَ مِنْ زَمْزَمَ

Tanda yang membedakan antara kita dan orang munafik adalah mereka tidak mau minum air zam-zam dengan banyak [HR Ibnu Majah]

 

As-Sindy menjelaskan : maksud dari bernafas sebanyak tiga kali dalam atsar ibnu Abbas tadi adalah bernafas di sela-sela minum dengan menjauhkan gelas dari mulut. Dan yang dimaksud dengan perintah tadallu’ adalah :

أَكْثِرْ مِنَ الشُّرْبِ حَتَّى يَمْتَلِئَ جَنْبُكَ وَأَضْلاَعُكَ

Perbanyaklah minum air zam-zam sehingga ia memenuhi lambungmu dan tulang rusukmu. [Hasyiyah As-Sindy]

 

Tidak hanya sunnah meminum air zam-zam, Imam Al-mawardi berkata :

وَيُسَنُّ أَنْ يَنْضَحَ مِنْهُ عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَصَدْرِهِ وَأَنْ يَتَزَوَّدَ مِنَ مَائِهَا وَيَسْتَصْحِبَ مِنْهُ مَا أَمْكَنَهُ

Disunnahkan pula untuk memercikkan air zam-zam ke bagian kepala, wajah dan dada. Dan berbekal dengan air zam-zam serta membawanya kemanapun seseorang pergi jika dimungkinkan. [I’anatut Thalibin]

 

Al-Fakihy meriwayatkan bahwa Sayyidah A’isyah RA membawa air zam-zam dalam botol dan ia memberitahukan bahwa Nabi SAW juga membawa air zam-zam. Beliau menyimpannya dalam geriba (wadah air yang terbuat dari kulit) dan Sayyidah A’isyah RA berkata :

وَكَانَ يَصُبُّهُ عَلَى الْمَرْضَى وَيَسْقِيهِمْ

Nabi SAW menuangkan air zam-zam kepada orang-orang yang sakit dan memberi mereka minum air zam-zam. [Akhbar Makkah]

 

Wallahu A’lam Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk mengetahui kelebihan dari Air Zam-zam sehingga kita mengistimewakannya dari air biasa lainnya dan memperlakukannya dengan tata cara khusus yang telah diajarkan.

 

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

 

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]

0 komentar:

Post a Comment