Thursday, April 6, 2023

FLEXING, BOLEHKAH?

 

ONE DAY ONE HADITH

 

Diriwayatkan dari Abdullah Ibnu Mas’ud RA, Rasul SAW bersabda :

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ

“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.”  [HR Muslim]

 

Catatan Alvers

 

Flexing, kata yang akhir ini marak diperbincangkan. Flexing adalah kata yang berasal dari bahasa Inggris yang berarti pamer atau sinonim dari kata "show off". Menurut kamus Merriam-Webster, flexing adalah memamerkan sesuatu atau yang dimiliki secara mencolok. Dengan perkembangan teknologi, Memamerkan properti lebih mudah melalui medsos seperti Instagram, facebook dan lainnya.

 

Flexing ini sudah ada sejak zaman dahulu, jauh sebelum era medsos ditemukan. Allah SWT berfirman :

فَخَرَجَ عَلَى قَوْمِهِ فِي زِينَتِهِ

”Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dalam perhiasannya.” [QS Al-Qashshash : 79]

Dalam tafsir jalalain disebutkan :

بِأَتْبَاعِهِ الْكَثِيْرِيْنَ رُكْبَاناً مُتَحَلِّينَ بِمَلَابِسِ الذَّهَبِ وَالْحَرِيْرِ عَلَى خُيُولٍ وَبِغَالٍ مُتَحَلِّيَةٍ

Dengan para ajudannya yang berjumlah banyak dengan mengenakan perhiasan berupa pakaian emas dan sutera, mereka naik di atas kuda dan bighal yang dipenuhi dengan perhiasan. [Tafsir Jalalain]

 

Az-Zamakhsyari menukil keterangan bahwa Qarun diapit di sebelah kanan oleh 300 pemuda dan di sebelah kiri 300 gadis yang glowing dengan mengenakan perhiasan emas berlian dan sutera. Dan ada yang mengatakan total pengawalnya berjumlah 90 ribu dengan memakai perhiasan. [Tafsir Al-Kasysyaf]

 

Saya punya imaginasi, jika qarun hidup di zaman ini maka tatkala ia keluar ke jalan raya dengan Iring-iringan yang terdiri dari mobil supercar mulai mobil Rolls-Royce Sweptail seharga 13 juta dolar (Rp184,8 miliar), Bugatti La Voiture Noire seharga 18 juta dolar (Rp255,9 miliar) dll. dengan hiasan boneka kecil bermerk Steiff Louis Vuitton Teddy Bear seharga USD2,1 juta (Rp48 miliar) Baju yang dikenakannya bermerek Giorgio Armani yang berhias kristal swarovski seharga USD 250 ribu (Rp3,9 miliar). Jaket bermerek Yves Saint Laurent (YSL) produk Prancis, dengan Sunflower yang terdapat bordir tangan seharga USD382 ribu (Rp6 miliar). ikat pinggang bermerk Gucci Stuart Hughes yang dihargai USD250 ribu (Rp3,9 miliar). Gaunnya bermek Christian Dior seperti yang dipakai oleh Nicole Kidman senilai USD2 juta (Rp31 miliar). Sepatu bermerk Solid Gold OVO x Air Jordans seharga US$2 juta (Rp31,24 miliar). Dan jam tangan bermerk Graff Diamonds Hallucination yang terbuat dari 110 karat berlian dengan beragam warna dan dibalut gelang platinum seharga 55 juta dolar (Rp834,13 miliar). Serta Tas tangan bermerk Mouawad 1001 Nights Diamond Bag besutan Robert Mouawad seharga $3,8 juta (Rp. 59 miliar) [Berbagai sumber]

 

Maka pantaslah semua mata yang tertuju padanya berdecak kagum. Allah SWT berfirman :

قَالَ الَّذِينَ يُرِيدُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا  يَا لَيْتَ لَنَا مِثْلَ مَا أُوتِيَ قَارُونُ إِنَّهُ لَذُو حَظٍّ عَظِيمٍ

Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: "duhai kiranya kami mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar".[QS Al-Qashshash : 79]

 

Kenapa banyak orang cenderung flexing? seseorang yang memiliki harta boleh jadi ia ingin dikenal dan tenar dengan kekayaannya. Orang kaya terkadang bertanya dalam hati, apakah aku sudah dianggap kaya oleh tetangga, saudara atau bahkan banyak orang? Terkadang ia belum puas dan percaya diri dengan pencapaiannya jikalau ia belum medapatkan pengakuan dari komunitasnya (validasi sosial).

 

Di sisi lain, popularitas itu menjadi satu kenikmatan di atas kenikmatan harta. Dengan tenar ia akan mendapatkan perhatian dari banyak orang yang tidak bisa ia miliki tanpa memamerkan kekayaannya. Imam Ghazali berkata : Tujuan dari popularitas adalah mendapatkan “jah” (kedudukan) atau perhatian dari masyarakat.

وَحُبُّ الْجَاهِ هُوَ مَنْشَأُ كُلِّ فَسَادٍ

Dan “hubbul jah” (gila hormat) adalah sumber segala kerusakan. [Ihya Ulumuddin]

 

Maksud dari “jah” disini adalah pandangan masyarakat bahwa ia memiliki kesempurnaan dan kesempurnaan ini akan menjadikannya mendapat pujian dan perhatian istimewa di hati banyak orang. Mengapa jah itu disukai? Imam ghazali menjawab : jah itu disukai sama dengan sebab disukainya emas perak. Kenapa emas lebih disukai dari pada perak dengan bobot yang sama?  Anda tahu bahwa Emas dan perak itu bukan tujuan akhir, karena keduanya tidak bisa dimakan, diminum dan dinikahi persis seperti batu. Namun emas dan perak dicintai karena keduanya bisa dijadikan sarana untuk mendapatkan apapun yang diinginkan. Nah, seperti itu pula jah. [Ihya Ulumuddin]

 

Lantas apakah kita tidak boleh mengenakan pakaian yang bagus dan mahal? Flexing? boleh saja, boleh kok. Suatu Ketika Malik Bin Auf Al-Jutsamy duduk Bersama baginda Rasul SAW dan beliau melihatnya mengenakan pakaian yang usang. Maka beliaupun bertanya: "Apakah engkau mempunyai harta?" Aku menjawab, "Iya, wahai Rasulullah. Aku memiliki banyak harta." Beliau bersabda:

فَإِذَا آتَاكَ اللَّهُ مَالًا فَلْيُرَ أَثَرُهُ عَلَيْكَ

"Jika Allah memberimu harta yang banyak, maka tampakkanlah wujud dari rizki-Nya itu pada dirimu.” [HR An-Nasai]

Al-Mubarakfuri menjelaskan :  (orang yang kaya hendaklah) ia memakai pakaian yang pantas dengan keadaannya untuk menampakkan nikmat Allah yang diperolehnya dan hendaklah ia berniat agar para fakir miskin dengan mudah meminta zakat dan sedekah kepadanya, hal ini sebagaimana orang alim memperlihatkan ilmunya supaya orang awam tidak kebingungan kepada siapa ia akan meminta faidah dan ilmu. [Tuhfatul Ahwadzi]

Imam ghazali memiliki analogi tentang popularitas. Kita itu seperti orang tenggelam bersama orang banyak. Jika kita lemah (tidak bisa berenang) maka janganlah ingin diketahui oleh mereka sebab jika demikian maka mereka yang tenggelam akan mendekati kita lalu bergelantungan ke kita sehingga semuanya akan tenggelam. Adapun orang yang kuat (pintar berenang) maka sebaiknya ia memberitahukan keberadaannya sehingga orang yang tenggelam disekitarnya akan bergelantungan kepadanya sehingga semuanya bisa selamat. [Ihya Ulumuddin]

Dan lebih penting lagi jangan sampai hal itu menyebabkan kita sombong dengan meremehkan orang lain yang mengenakan pakaian KW karena dalam hadits utama disebutkan bahwa “Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ketika menyampaikan hadits ini, ada yang bertanya :

إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً

“Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?”

Maka Beliau menjawab :

إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

“Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.”  [HR Muslim]

 

Wallahu A’lam Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk menyadari bahwa popularitas dan kekayaan itu bukan untuk dipamerkan dan dibanggakan namun sebaiknya digunakan untuk kemaslahatan.

 

Salam Satu Hadits

Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata

Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!

 

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]




 

 

0 komentar:

Post a Comment