Wednesday, October 1, 2025

PLOT TWIST


 ONE DAY ONE HADITH

 

Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’d RA, Rasul SAW Bersabda :

وَإِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ

Amalan itu tergantung ending-nya.” [HR Bukhari]

 

Catatan Alvers

 

Dua bulan terakhir ini jagad medsos diributkan dengan kisah perseteruan Dosen dan tetangganya pemilik rental mobil. Unggahan demi unggahan menyedot perhatian netizen bahkan banyak diantara mereka mengaku menunggu-menunggu unggahan terbaru dari perkembangan kisah tersebut. Pada babak pertama, sang dosen dalam posisi tersudutkan sehingga ia menjadi bulan-bulanan dari tetangganya dan juga netizen menghujat habis-habisan. Imbasnya ia di non aktifkan dari kampus bahkan diusir dari area perumahan tempat tinggalnya. Namun sekarang terjadi plot twist, di babak kedua tiba-tiba berbalik cerita. Sang dosen yang sebelumnya dihujat sekarang dibela oleh netizen dan berbalik arah berduyun-duyun menghujat tetangganya. Permasalahan tersebut menarik perhatian wakil wali kota surabaya hingga KDM, gubernur jawa barat. Salah satu podcastnya dalam 2 hari tayang sudah ditonton 4,8 Juta Viewers (1/10/2025).

 

Plot twist bisa terjadi baik di dunia cerita maupun di dunia nyata, terjadi pada orang lain dan boleh jadi terjadi kepada kita sendiri. Apakah plot twist itu? Plot twist berasal dari bahasa Inggris, kata 'plot' artinya merencanakan (atau alur cerita) dan 'twist' artinya memutar. Sehingga plot twist diartikan sebagai pemutar-balikan alur dalam sebuah cerita sehingga membuat banyak orang terkejut. Kisah di atas termasuk jenis False Protagonist (protagonis palsu). [detik com] Pihak yang dulunya dianggap sebagai protagonis ternyata bukan. 

 

Plot Twist, seorang yang dulunya hampir membunuh Rasul SAW kini jasadnya berbaring di sebelah makam rasulullah SAW. Beliau adalah Umar bin Khattab RA.  Diriwayatkan oleh Al-Hakim, Anas bin Malik RA berkata : “Seorang laki-laki dari Bani Zuhrah bertemu dengan Umar (bin Khattab) sebelum ia masuk Islam, saat ia sedang membawa pedang tergantung di tubuhnya. Orang itu bertanya: ‘Hendak ke mana engkau pergi?’ Umar menjawab :

أُرِيْدُ أَنْ أَقْتُلَ مُحَمَّدًا

“Aku ingin membunuh Muhammad”.

 

Orang itu berkata : ‘Maukah aku tunjukkan sesuatu yang lebih mengherankan, wahai Umar? Sesungguhnya iparmu, Sa‘id (bin Zaid), dan saudara perempuanmu telah murtad (meninggalkan agama mereka) dan mengikuti agama baru.’ Maka Umar berjalan menuju rumah mereka dengan marah. Ketika ia mendekati pintu, ternyata di dalam rumah ada seorang laki-laki bernama Khabbab yang sedang mengajarkan Surah Thaha kepada mereka. Ketika Khabbab mendengar suara Umar, ia bersembunyi di bawah tempat tidur.

Umar masuk dan berkata : ‘Apa suara lirih yang aku dengar dari kalian tadi?’

Mereka menjawab: ‘Itu hanya percakapan biasa antara kami.’ Umar berkata: ‘Barangkali kalian telah murtad dan meninggalkan agama kalian yang lama?’ Maka iparnya, Sa‘id bin Zaid, berkata: ‘Wahai Umar, bagaimana jika kebenaran itu ternyata bukan pada agamamu?’ Umar pun menyerang iparnya dan menginjaknya dengan keras. Lalu saudara perempuannya mendorong Umar agar menjauh dari suaminya, maka Umar memukul wajahnya hingga berdarah. Dalam keadaan marah, saudara perempuannya berkata: ‘Wahai Umar, bagaimana jika kebenaran itu bukan pada agamamu? Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah.’ Ketika Umar merasa putus asa, ia berkata: ‘Berikan kepadaku kitab yang kalian baca itu, agar aku membacanya.’ Saudarinya berkata:  ‘Engkau adalah orang yang najis, dan tidak ada yang menyentuhnya kecuali orang-orang yang suci. Maka mandilah atau berwudlulah terlebih dahulu.” [Al-Mustadrak]

 

Dalam riwayat Al-Baihaqi, disebutkan bahwa setelah itu Umar pun bangkit dan berwudlu, lalu mengambil lembaran (Al-Qur’an) dan membaca Surah Thaha hingga sampai pada ayat:

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي

'Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku.' [QS Thaha : 14]

Umar pun berkata: 'Tunjukkan aku kepada Muhammad!'. Ketika Khabbab mendengar ucapan itu, ia langsung keluar dari persembunyian dan berkata: 'Bergembiralah wahai Umar! Aku berharap engkau adalah orang yang termasuk dalam doa Rasulullah SAW pada malam Kamis:

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ بِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ ، أَوْ بِعَمْرِو بْنِ هِشَامٍ

Ya Allah, muliakanlah Islam dengan Umar bin al-Khattab atau dengan Amr bin Hisham (Abu Jahl).'" [Dala’ilun Nubuwwah]

 

Plot Twist, siapa sangka sahabat Khalid bin Walid, panglima yang gagah berani yang digelari oleh Rasul SAW sebagai :

سَيْفُ اللهِ الْمَسْلُوْلُ عَلَى الْكُفَّارِ

'Pedang Allah yang terhunus terhadap orang-orang kafir.' [Ma’rifatus Shahabah]

 

Dan sahabat Ikrimah yang bertempur dengan gagah berani sehingga gugur sebagai syahid saat perang Yarmuk dengan lebih dari tujuh puluh luka antara tusukan, lemparan, dan pukulan. [Siyari A’lamin Nubala] ternyata dulunya mereka adalah orang yang memerangi kaum muslimin bahkan Ibnu Umar menyatakan bahwa ketika perang uhud jumlah mereka (kafir Quraisy) tiga ribu orang, dan di antara mereka terdapat dua ratus pasukan berkuda.

فَجَعَلُوا عَلَى مَيْمَنَتِهِمْ خَالِدَ بْنَ الْوَلِيدِ وَعَلَى الْمَيْسَرَةِ عِكْرِمَةَ بْنَ أَبِي جَهْلٍ

Mereka menempatkan Khalid bin al-Walid di sayap kanan pasukan, dan Ikrimah bin Abi Jahl di sayap kiri. [Zadul Ma’ad]

 

Plot Twist, siapa sangka seorang prajurit muslimin yang gagah berani memerangi kaum musyrikin namun ia disabdakan Nabi SAW bahwa ia menjadi penduduk neraka. Ternyata ketika ia terluka, ingin bunuh diri dengan menghunjamkan ujung pedangnya ke dadanya hingga menembus diantara kedua lengannya. Nabi SAW bersabda:

إِنَّ الْعَبْدَ لَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ النَّارِ وَإِنَّهُ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَإِنَّهُ مِنْ أَهْلِ النَّارِ

"Sungguh ada seorang hamba (yang menurut pandangan orang) melakukan amalan-amalan penduduk neraka, namun (berakhir dengan) menjadi penghuni surga, sebaliknya ada seorang hamba (yang menurut pandangan orang banyak) mengamalkan amalan penghuni surga, namun (berakhir) menjadi penghuni neraka . [HR Bukhari]

Dan dalam lanjutan hadits, Nabi SAW bersabda dengan hadits utama yaitu “Amalan itu tergantung ending-nya.” [HR Bukhari]

 

Saya jadi teringat ayah kami, KH Badruddin Anwar ketika seseorang yang ingin membuat buku biografi beliau untuk menjadi teladan para santri maka beliau menolak dengan alasan khawatir plot twist. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Abdullah Ibnu Mas’ud RA:

مَنْ كَانَ مُسْتَنًّا فَلْيَسْتَنَّ بِمَنْ قَدْ مَاتَ، فَإِنَّ الْحَيَّ لَا تُؤْمَنُ عَلَيْهِ الْفِتْنَةُ.

"Barangsiapa ingin menjadikan seseorang sebagai teladan, maka hendaklah ia meneladani orang yang telah wafat. Karena orang yang masih hidup tidak aman dari fitnah. [Ar-Rahiqul Makhtum]

 

Wallahu A’lam. Semoga Allah Al-Bari membuka hati dan pikiran kita untuk selalu istiqamah dalam kebaikan dan tidak memandang rendah kepada orang yang belum baik karena kebaikan itu tergantung endingnya.

 

Salam Satu Hadits,

Dr. H. Fathul Bari, SS., M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Sarana Santri ber-Wisata Rohani Wisata Jasmani

Ayo Mondok! Mondok itu Keren!

Pesan Buku ODOH :  0813-5715-0324

 

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]

rev 031025

0 komentar:

Post a Comment