Saturday, June 11, 2016

HARGA NAIK, JANGAN PANIK



ONE DAY ONE HADITH

Dari Jabir bin Abdillah RA, Nabi SAW bersabda :
أَيُّهَا النَّاسُ ، إِنَّ أَحَدَكُمْ لَنْ يَمُوتَ حَتَّى يَسْتَكْمِلَ رِزْقَهُ ، فَلا تَسْتَبْطِئُوا الرِّزْقَ ، اتَّقُوا اللَّهَ أَيُّهَا النَّاسُ ، وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ ، خُذُوا مَا حَلَّ ، وَدَعُوا مَا حَرُمَ
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kalian tidak akan mati sampai sempurna jatah rizkinya, karena itu, jangan kalian merasa rizki kalian terhambat dan bertakwalah kepada Allah, wahai sekalian manusia. Carilah rezeki dengan baik, ambil yang halal dan tinggalkan yang haram.” [HR. Hakim dalam Al-Mustadrak ]

Catatan Alvers (Rev)

 

Harga kebutuhan meroket di saat masyarakat menjalankan ibadah puasa saat ini. Harga BBM, minyak goreng, ayam, telur, beras dan kebutuhan pokok lainnya. Kenaikan harga tersebut boleh jadi merupakan “ritual” tahunan Ketika bulan Ramadhan dan boleh jadi kenaikan harga yang tak biasa sehingga Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan soal ancaman baru bagi Indonesia terkait kenaikan harga komoditas yang luar biasa akibat gejolak geopolitik yang masih memanas antara Rusia-Ukraina. “Kalau dulu tantangan masyarakat adalah pandemi, sekarang tantangan dan ancaman bagi masyarakat adalah kenaikan harga barang-barang" ungkapnya. [okezone com]

 

Harga naik, janganlah panik. Meskipun kenaikan harga membuat hidup kita semakin berat namun sebagai seorang mukmin, kita harus berpandangan bahwa hal tersebut adalah ujian bagi kita sehingga kita menghadapinya dengan penuhn kesabaran. Allah SWT berfirman :

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

Dan Kami pasti akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,

[QS Al-Baqarah : 155]

Ayat ini menegaskan bahwa jika kita bersabar maka kita akan mendapatkan kegembiraan dari Allah swt. Kesabaran tersebut bisa dijalankan jika kita percaya dan beriman bahwa Allah telah menjamin rizki setiap makhluknya. Demikianlah, Allah SWT berfirman :

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya…[QS Hud : 6]

Harga naik, janganlah panik. Betapapun kenaikan harga itu memberatkan namun tetaplah bersyukur kepada-Nya dan jauhi kufur atas nikmat-Nya. Allah SWT berfirman : “Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah “

 

فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ

karena itu Allah merasakan kepada mereka kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. [QS An-Nahl : 112]

 

Harga naik janganlah panik sebab rezeki itu sudah ditaqdirkan oleh Allah untuk kita namun demikian tetaplah berikhtiyar dengan cara yang terbaik. Kenaikan harga tidaklah mengurangi rezeki kita yang telah ditetapkan oleh Nya sebagaimana hadits utama di atas.

 

Harga naik, janganlah panik sebab hal ini bukanlah terjadi pertama kali dalam kehidupan kita, bahkan kenaikan harga sudah terjadi sejak  dahulu di zaman Nabi SAW.  Saat terjadi kenaikan harga, Para sahabatpun mendatangi Nabi SAW dan Mereka mengatakan,

يَا رَسُولَ اللهِ غَلَا السِّعْرُ فَسَعِّرْ لَنَا

“Wahai Rasulullah, harga-harga barang banyak yang naik, maka tetapkan keputusan yang mengatur harga barang.”

Nabi SAW  menjawab,

إِنَّ اللهَ هُوَ الْمُسَعِّرُ الْقَابِضُ الْبَاسِطُ الرَّازِقُ وَإِنِّي لَأَرْجُو أَنْ أَلْقَى اللهَ وَلَيْسَ أَحَدٌ مِنْكُمْ يَطْلُبُنِي بِمَظْلَمَةٍ فِي دَمٍ أَوْ مَالٍ

“Sesungguhnya Allah-lah Dzat yang menetapkan harga, yang menyempitkan dan melapangkan rezeki, Sang Pemberi rezeki. Sementara aku berharap bisa berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada seorang pun dari kalian yang menuntutku disebabkan kezalimanku dalam urusan darah maupun harta.” [HR. Ahmad]

 

Rasul SAW saat itu berada pada posisi dilematis, jika Rasul menurunkan harga maka tentu petani merugi namun jika harga dinaikkan maka konsumen yang merugi. Rasul tidak ingin mendzalimi salah satunya, Maka beliau berkata “Allah-lah sang penentu harga”. Maka biarlah harga naik, karena segala sesuatu yang terjadi pastilah ada hikmahnya. Boleh jadi dengan kenaikan harga maka kita tidak lagi berprilaku boros dan menghambur-hamburkan harta. Yakinlah bahwa Rizki telah ditakar oleh Allah sesuai dengan kemaslahatan kita. Allah swt berfirman :

وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ

“Andaikan Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.” [QS. As-Syura: 27]

 

Manjelaskan ayat ini, Ibnu Katsir mengatakan:

أَيْ وَلَكِنْ يَرْزُقُهُمْ مِنَ الرِّزْقِ مَا يَخْتَارُهُ مِمَّا فِيْهِ صَلاَحُهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِذَلِكَ فَيُغْنِي مَنْ يَسْتَحِقُّ الْغِنَى وَيُفَقِّرُ مَنْ يَسْتَحِقُّ الْفَقْرَ

“Maksud ayat, Allah memberi rezeki mereka sesuai dengan apa yang Allah pilihkan, yang mengandung maslahat bagi mereka. Dan Allah Maha Tahu akan hal itu, sehingga Allah memberikan kekayaan kepada orang yang layak untuk kaya, dan Allah menjadikan miskin sebagian orang yang layak untuk miskin.” [Tafsir Al-quran al-Adzim]

 

Harga naik, janganlah panik, dan janganlah membuat kita putus asa, Yakinlah Allah lebih tahu akan hal yang terbaik buta kita semua. Bukankah Allah telah mengingatkan kita semua dengan firmanNya:

 وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ

“Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah yang paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” [QS. Al-Baqarah : 216]

 

Terakhir, Harga naik, janganlah panik. Tetaplah optimis dalam menjalani kehidupan di dunia yang fana ini. Yakinlah dimana ada kesulitan disitu ada kemudahan. Bukankah Allah SWT telah menyatakannya dua kali, Ia berfirman :

فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا. إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا

"Karena sesungguhnya Bersama kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya Bersama kesulitan itu ada kemudahan." [QS Al-Insyirah: 5-6]

 

Wallahu A’lam Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk bisa menyadari bahwa semua yang terjadi adalah yang terbaik di sisi Dzat yang maha mengetahui.


-----------------------------------------------



Catatan Alvers

Harga kebutuhan meroket di saat masyarakat menjalankan ibadah puasa saat ini. Harga minyak goreng, ayam, telur, beras dan sembako lainnya naik padahal pasokan di pasar sebenarnya mencukupi menurut keterangan Mentri pertanian (mentan). “Ini adalah anomali”, tegas mentan.
Namun anehnya anomali ini terjadi setiap tahun seakan-akan menjadi “ritual” tahunan yang menguji kesabaran orang-orang yang sedang menjalankan ibadah puasa. Harga-harga naik, Ya memang demikian kenyataannya namun janganlah anda panik sebab rezeki kita sudah ditaqdirkan oleh Allah untuk kita. Kenaikan harga tidaklah mengurangi rezeki kita yang telah ditetapkan oleh Nya sebagaimana hadits di atas.

Harga naik, janganlah panik sebab hal ini bukanlah terjadi pertama kali karena kenaikan harga pernah juga terjadi di zaman Nabi SAW.  Di zaman sahabat pernah terjadi kenaikan harga. Mereka pun mendatangi Nabi SAW dan Mereka mengatakan,
يا رسول الله غلا السعر فسعر لنا
“Wahai Rasulullah, harga-harga barang banyak yang naik, maka tetapkan keputusan yang mengatur harga barang.”
Nabi SAW  menjawab,
إن الله هو المسعر القابض الباسط الرازق وإني لآرجو أن ألقى الله وليس أحد منكم يطلبني بمظلمة في دم أو مال
“Sesungguhnya Allah-lah Dzat yang menetapkan harga, yang menyempitkan dan melapangkan rezeki, Sang Pemberi rezeki. Sementara aku berharap bisa berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada seorang pun dari kalian yang menuntutku disebabkan kezalimanku dalam urusan darah maupun harta.” [HR. Ahmad]

Rasul SAW saat itu berada pada posisi dilematis, jika Rasul menurunkan harga maka tentu petani merugi namun jika harga dinaikkan maka konsumen yang merugi. Rasul tidak ingin mendzalimi salah satunya, Maka beliau berkata “Allah-lah sang penentu harga”. Maka biarlah harga naik, karena segala sesuatu yang terjadi pastilah ada hikmahnya. Boleh jadi dengan kenaikan harga maka kita tidak lagi berprilaku boros dan menghambur-hamburkan harta. Yakinlah bahwa Rizki telah ditakar oleh Allah sesuai dengan kebaikan kita. Allahswt berfirman :
وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ
“Andaikan Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.” [QS. As-Syura: 27]

Manjelaskan ayat ini, Ibnu Katsir mengatakan:
أي: ولكن يرزقهم من الرزق ما يختاره مما فيه صلاحهم، وهو أعلم بذلك فيغني من يستحق الغنى، ويفقر من يستحق الفقر.
“Maksud ayat, Allah memberi rezeki mereka sesuai dengan apa yang Allah pilihkan, yang mengandung maslahat bagi mereka. Dan Allah Maha Tahu akan hal itu, sehingga Allah memberikan kekayaan kepada orang yang layak untuk kaya, dan Allah menjadikan miskin sebagian orang yang layak untuk miskin.” [Tafsir Al-quran al-Adzim]

Naiknya harga janganlah membuat putus asa, Yakinlah Allah lebih tahu akan hal yang terbaik buta kita semua. Bukankah Allah telah mengingatkan kita semua dengan firmanNya:
 وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah yang paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” [QS. Al-Baqarah:216] Wallahu A’lam Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk bisa menyadari bahwa semua yang terjadi adalah yang terbaik di sisi Dzat yang maha mengetahui.

0 komentar:

Post a Comment